Selasa, 07 Februari 2012
Minggu, 05 Februari 2012
Bencana Banjir Nasional 2012
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Lingkungan Hidup
Balthasar Kambuaya, Kamis (12/1/12), di Jakarta, memaparkan, potensi
bencana banjir tahun 2012 memiliki persamaan pola cuaca dengan tahun
1992 dan 2006.
Selain faktor cuaca, potensi banjir juga disebabkan laju kerusakan lingkungan, seperti berkurangnya tutupan lahan dan daerah resapan.
”Penyebab penting lain adalah perilaku masyarakat yang belum ramah lingkungan, khususnya terkait perlakuan sampah yang masih saja dibuang sembarangan,” ucap Balthasar, yang akrab disapa Berth.
Ia menjelaskan, kementeriannya berusaha melibatkan semua pihak dalam Gerakan Indonesia Bersih yang pernah dicanangkan 2011. Kondisi di lapangan menunjukkan, sekitar 2,5 persen timbunan sampah Jakarta atau sebesar 600 meter kubik masuk ke Kali Ciliwung.
Sementara itu, berdasarkan informasi BMKG dan Lapan kepada Balthasar, prediksi terjadinya banjir 2012 pada akhir Januari dan awal Februari disebabkan akumulasi curah hujan dan sirkulasi angin yang mengarah ke Pulau Jawa.
Curah hujan Januari diprediksi pada kisaran tinggi-sangat tinggi (antara 300-500 mm), dan Februari menurun dalam kisaran tinggi (300-400mm), serta semakin menurun di bulan Maret.
Selain faktor cuaca, potensi banjir juga disebabkan laju kerusakan lingkungan, seperti berkurangnya tutupan lahan dan daerah resapan.
”Penyebab penting lain adalah perilaku masyarakat yang belum ramah lingkungan, khususnya terkait perlakuan sampah yang masih saja dibuang sembarangan,” ucap Balthasar, yang akrab disapa Berth.
Ia menjelaskan, kementeriannya berusaha melibatkan semua pihak dalam Gerakan Indonesia Bersih yang pernah dicanangkan 2011. Kondisi di lapangan menunjukkan, sekitar 2,5 persen timbunan sampah Jakarta atau sebesar 600 meter kubik masuk ke Kali Ciliwung.
Sementara itu, berdasarkan informasi BMKG dan Lapan kepada Balthasar, prediksi terjadinya banjir 2012 pada akhir Januari dan awal Februari disebabkan akumulasi curah hujan dan sirkulasi angin yang mengarah ke Pulau Jawa.
Curah hujan Januari diprediksi pada kisaran tinggi-sangat tinggi (antara 300-500 mm), dan Februari menurun dalam kisaran tinggi (300-400mm), serta semakin menurun di bulan Maret.
Langganan:
Postingan (Atom)